Resume MBC Day 2

MBC day 2 diadakan pada hari kamis mulai dari jam 08.00 s.d 12.00.
Pada MBC day 2 ini seperti biasa dengan terlebih dahulu diabsen oleh seniro seniorita tim pengabsen. Setelah itu diadakan cek spek.
Setelah cek spek selesai, apel pembukaan MBC day 2 pun diadakan dengan pemimpin upacaranya Seniro Aska dan pembina upacaranya Seniro Masramdhani. Pada saat amanat dari pembina apel, pembina apel mengatakan bahwa kegiatan MBC pada hari itu akan sangat melelahkan jika kami tidak datang sebagai keluarga dan akan sangat menyenangkan kalo kami datang sebagai keluarga. Setelah apel selesai, salah satu seniorita dari medis masuk dan kemudian menyuruh para juniro dan bonita untuk mengambil secarik kertas dan kemudian menuliskan nama, nim, dan keterangan mengenai penyakit dan kondisi kesehatan para juniro dan bonita hari itu. Setelah itu kami kembali dibariskan untuk kemudian mengikuti kegiatan yang dibawakan oleh Seniro Zaki. Kegiatannya adalah mempelajari lagi lagu-lagu supporteran HME. Lagu-lagu yang dipelajari lagi ada sejumlah 6 lagu, yakni:

  1. … punya siapa
  2. HME punya kita
  3. HME Himpunanku
  4. HME putra petir ITB
  5. Di sini E-L
  6. HME Bersaudara

Setelah selesai mempelajari lagu-lagu supporteran, acara kemudian dilanjutkan dengan mendengarkan presentasi dari Seniro Bram mengenai wisudaan dan arak-arakan wisudaan. Seniro Bram menjelaskan bahwa pada wisudaan kali ini peran juniro bonita 2010 sangat diharapkan untuk dapat ikut mengisi acara dan mengikuti arak-arakan wisudaan bulan Juli ini. Setelah mengikuti presentasi wisudaan dari seniro Bram selanjutnya kami kembali berbaris. Setelah barisan siap kemudian para seniro dan seniorita membacakan beberapa NIM dan yang kemudian yang NIMnya dipanggil tersebut dipisahkan dari barisan inti. Saya termasuk orang yang NIMnya dipanggil. Setelah memisahkan diri dari barisan inti kemudian salah seorang seniro kemudian memberikan pita kuning kepada kami (khususnya saya mendapatkan pita kuning). Setelah mendapat pita kuning barulah saya mengerti bahwa orang-orang yang disebutkan NIMnya tersebut ternyata para juniro bonita yang kondisi kesehatannya kurang maksimal. Setelah semua mendapat pita, kami kembali masuk ke dalam barisan inti. Setelah itu barisan inti kemudian dipecah menjadi 2 bagian. Di mana barisan yang pertama dimobilisasi ke basement labtek 8 sedangkan barisan kedua tetap di basement labtek 7. Setelah dibagi 2 kemudian seorang seniro masuk dan kemudian memimpin barisan kami (barisan ke-2). Kami kemudian diajari mengenai PBB. Mulai dari hadap kanan hadap kiri, serong kanan serong kiri dan sebagainya. Kami juga diajarkan mengenai frekuensi cut-off, dimana saat pemimpin barisan mengatakan ” frekuensi cut off on maka para pasukan barisan harus segala menutup mata, menundukkan kepala kemudian menutup telinga. Saaf posisi ini pasukan tidak boleh merasakan ataupun mendengar apapun kecuali saat pemimpin pasukan mengatakan ‘frekuensi cut off off”. Saat pemimpin mengatakan hal tersebut pasukan tidak boleh langsung sadar kecuali apabila dia telah disentuh teman baik kiri kanan maupun depan belakangnya. Seniro tersebut juga mengajarkan kami saat melakukan gerakan hadap kanan hadap kiri dan sebagainya kami harus sambil meneriakkan ‘ELEKTRO’. Setelah itu, seniro juga mengajarkan kami mengenai salam ‘Vivato HME’. Satu orang juniro ditunjuk untuk memimpin barisan kemudian juniro tersebut akan mengatakan ‘Pro Seniro Hormato Elektro Gerako’ kemudian setelah dia mengatakan hal tersebut pasukan harus menjawab dengan ‘ Vivato HME’. Hal ini dilakukan berulang-ulang sampai para seniro dan seniorita bertepuk tangan.
Setelah mengadakan kegiatan belajar PBB, kemudian kami kembali membentuk barisan namun dengan formasi baru. Barisan tersebut kemudian dibagi 5 lagi. Dimana barisan kami kemudian dinamakan kelompok digital yang kemudian terdiri atas sub kelompok digital 1-5 dan saya berada di kelompok digital 5. Setelah selesai pembagian kelompok, masing-masing kelompok kemudian dimobilisasi untuk kemudian mengikuti amazing race. Kelompok saya, yakni kelompok digital 5 pertama sekali mampir ke Pos ‘Penjinak Bom’ yang berlokasi di parkiran GKU Timur. Di pos tersebut kami diminta untuk memindahkan bola yang ada di dalam ember ke atas tutup botol yang jaraknya kurang lebih 3 meter dari ember dengan menggunakan tali rafia. Memang kelompok kami kalah, tapi setidaknya kami memperoleh esensi dari kegiatan tersebut, yakni dituntut adanya kreativitas, kerja sama, kedewasaan serta kepemimpinan yang baik. Dari pos tersebut kemudian kami dimobilisasi ke pos ‘Karet sedotan cinta’ tepatnya di lorong di mekanika tanah. Di sana kami per kelompok disuruh baris berbanjar. kemudian kami diminta untuk memindahkan karet dari banjar paling kanan ke banjar paling kiri dengan menggunakan sedotan dan ‘cinta’. Di pos ini lagi-lagi kami kalah, tapi tidak apa itu semua pasti ada hikmahnya. Setidaknya kami lebih meresapi esensi dari kekalahan kami, yakni berani untuk mengakui kekalahan, pengertian satu sama lain dan saling cinta. Setelah dari pos ini selanjutnya kami digusur ke pos PBB osilasi yang bertempat di parkiran belakang perpustakaan pusat. Di pos ini kami diminta untuk melakukan body wave. Saat seniro mengatakan osilasi 1 gelombang 1 fasa kanan/kiri maka kami harus melakukan body wave bolak balik dari kiri/kanan ke kanan/kiri. Jika seniro mengatakan osilasi 1 gelombang 2 fasa maka kami harus melakukan body wave bolak balik mulai dari kiri dan kanan barisan berhenti di tengah dan balik lagi. Saat seniro mengatakan osilasi setengah gelombang 1 fasa, maka kami harus melakukan body wave sekali jalan saja dari kiri/kanan ke kanan/kiri. Dan yang terakhir saat seniro mengatakan osilasi setengah gelombang 2 fasa maka kami harus melakukan body wave dari kanan dan kiri kemudian berhenti di tengah. Namun entah mengapa, di pos ini kami pun kalah juga. Seniro dan seniorita yang membimbing kami memberikan julukan ‘K3L’ kepada kami. Haha. Tidak apa..yang pasti kami tetap bisa memperoleh esensi dari semua ini, di sini kami harus belajar untuk lebih kompak, fokus, semangat dan lebih lagi memerhatikan teman-teman segrup. Dari sini kami kemudian di mobilisasi ke pos ”Band Pass” di depan GKU Barat. Di sini kami diajari mengenai formasi baris-berbaris. Ada posisi band pass filter, ini adalah posisi dimana orang paling tinggi berada di tengah barisan. Band stock filter adalah barisan dimana orang paling tinggi berada di kanan kiri barisan. High pass filter adalah barisan dimana orang paling tinggi berada di paling kanan barisan. Low pass filter adala barisan dimana orang paling tinggi berada di kiri barisan. Di sini kami diminta untuk membentuk formasi-formasi tersebut sesuai dengan apa yang diperintahkan seniro.  Kelompok yang tercepat dan ter-rapi itu yang menang dan mungkin kali ini memang sudah rezeki kali ya kelompok kami menang. Tapi meskipun begitu kami harus tetap mendapatkan esensi dari semua ini. Esensi di pos ini adalah bahwa kita harus sigap, fokus dan disiplin, serta kita juga harus mengerti kondisi lapangan dan teman-teman sekelompok kita. Dari sini kemudian kami kembali dimobilisasi ke pos ”Spider Web” yang terletak di samping pos satpam di lapangan sipil. Di sini kami diminta untuk melewati untaian-untaian tali yang ada dengan peraturan tidak boleh memasuki lubang yang sama dengan yang telah dimasuki sebelumnya serta saat hendak melewati lubang tidak boleh ada yang bagian yang menyentuh tali. Ternyata di sini kami juga maju sebagai pemenang dan esensi dari perlombaan ini adalah menekankan integritas dimana kita harus jujur apakah lubang yang kita masuki tsb sudah pernah dimasuki ato belum. Di sini juga kita belajar agar disiplin terhadap peraturan yang ditetapkan dan menjadi pembelajar, dimana ada yang memimpin dan ada yang dipimpin.
Ini adalah pos terakhir, sehingga selanjutnya kami dimobilisasi kembali menuju basement labtek 7. Sesampainya di labtek 7 kami kemudian langsung dibariskan dan apel penutupan pun segera dimulai. Setelah apel selesai kami pun dimobilisasi ke parkiran labtek 8 untuk kemudian kembali ke tempat masing-masing. Sekianlah MBC Day 2.

Esensi dari MBC Day 2 ini adalah kita diajar untuk memiliki disiplin dan integritas yang tinggi, kita harus dapat menjadi orang-orang yang dewasa dalam berpikir dan bertindak serta kita dapat menjadi orang-orang yang pembelajar.

Leave a comment